Saturday, August 14, 2010

Motor membludak, bak laron di jalan raya ...

Pengalaman masa kecil. Selepas kemarau panjang dan ketika tanah pertama kali disirami hujan, terutama melewati ambang senja selalu muncul sejenis serangga dari rongga2 tanah,  jumlahnya ratusan bahkan lebih. Orang2 menyebutnya laron. Jika terlambat menutup pintu dan jendela rumah, atau melalui bagian yg terbuka utk sirkulasi udara, laron-laron akan menyerbu cahaya lampu. Sudah tentu, lampu dipojokan rumah menjadi tempat favorit laron "menikmati" pendar2 lampu.

Pada masa tertentu jumlah laron ini begitu banyak, kerumunannya bisa ribuan. Memang hanya beberapa jam saja, sayap-sayapnya akan lepas dari tubuh laron, lantas meninggalkan 'sampah' sayap, dan 'tubuh laron' yang menggeliat lemah.

Pada sebuah senja minggu yang lalu. Saat perjalanan pulang ke rumah.  Seperti biasa, jalan padat oleh berbagai ragam kendaraan, dan diantara kendaraan muncul mengejutkan sepeda motor yang melintas dari arah yang tidak diduga. Ketika mewaspadai sepeda motor yang meliuk-liuk di sela2 kendaraan, tiba2 muncul mengejutkan dari sebelah kiri melintas sangat tipis ketika kaki mulai menginjak pedal gas. Bayangkan jika tak waspada. Saat bergerak dengan lamban, ternyata harus penuh waspada tidak sedikit pengendara sepeda motor yang luarbiasa nekad, melintas lajur jalan dari arah berlawanan.  Kaki2 yang pegal mengatur pedal gas, dan pandangan yang nanar, sesekali adrenalin naik dengan cepat karena berpapasan dengan motor dari arah lain.

Begitu pula ketika berhenti sejenak di persimpangan, dalam sekejap semua ruang di  lajur jalan sudah dipenuhi motor yang simpang siur mencari 'rongga-rongga' agar bisa berada di barisan paling depan.  Pokoknya lebih riuh dari "laron-laron" itu.  Bisa dibayangkan jika nekad menyeringaikan suara klakson, apalagi protes karena ada saja gerakan motor yang mengikis halus kendaraan lain, kadang sampai penyok. Pikir saya, jika saja berani mengusik, bisa dipastikan akan meletupkan solidaritas sesaat, dan tentu 'laron-laron' akan membuka topeng (baca: helm), dan siap menyeringai dengan wajah sinis, kadang seperti menantang ...  

Dari sebuah acara di media televisi, petinggi Pemda DKI menyebutkan bahwa setiap hari bertambah 200 kendaraan dan 800 sepeda motor.  Setahun saja jalan2 Jakarta pasti ditambah ramai oleh lebih dari 29000 sepeda motor, dan 7300 kendaraan... Ampuun.. !  Jika ternyata "sang ahli" dan juga pemangku kepentingan tidak juga punya solusi, maka laron-laron tadi akan semakin banyak .. Mudah2an tidak menjadi ganas seperti kawanan serangga dalam dalam filem2 fiksi yang menjadi hama pengganggu, bahkan mengancam pengguna jalan lainnya ...  Yaa seperti laron-laron yang semakin banyak, tentu akan mengancam keselamatan pengguna jalan yang lain ..


Wassalam,

Ibnu Taufan
0816-940978  I Planner & Community Development
www.ibnutaufan.blogspot.com



No comments: