Friday, October 3, 2008

memupuk kebersamaan

Simpang Silaturahim GUN27. Lebaran di Gunawarman 27 ...
Nyaris menjadi tradisi keluarga ini, GUN27, saban Idul Fitri (juga Idul Adha) untuk melaksanakan shalat bersama-sama di Mesjid Agung Al Azhar ... Walau pun menempati shaf yang berbeda-beda, tetapi dipastikan pada sebuah pertigaan, pertemuan jalan .......... dan jalan (terusan) Raden Patah menjadi meeting point paling penting, tidak berlebihan jika disebut sebagai “simpang silaturahim GUN27” ... semua anggota komunitas ini bertemu, dengan rona muka yang sejuk saling memohon maaf dan dengan hati yang ikhlas melarutkan semua salah duga, silang kesalahan, keliru kata dan sikap laku yang kurang elok ... sesekali ada deraian air mata kebahagian “melepaskan” semua dendam dan amarah. Impas sudah semua khilaf setahun yang sudah berlalu.... pada hari ini, 1 Syawal 1429, kami sekeluarga: Ibnu, Kanya, Sara, Thalita dan disertai Anin dan Kirana, melaksanakan shalat Ied di Menara 165-ESQ memenuhi undangan Ary Ginandjar, sehingga kami tidak hadir di Al Azhar ... mudah2an ‘simpang silaturahim GUN27” masih menjadi titik melarutkan khilaf dan keliru ...
Sejak Syawal 1428 H ... kegembiraan dan kesyahduan di “simpang siltaurahim GUN27”... berkurang semaraknya, karena salah satu yang selalu meramaikan titik pertemuan ini, Cherry sudah tidak bersama kita lagi ... ada gemuruh dan sesak di dada yang belum menerima “ketiadaan” ini .... Keriuhan di awal Syawal 1428 telah berkurang karena tidak hadirnya Cherry ... dan Syawal 1429 H ini lebih dari setahun Cherry sudah tidak bersama kami lagi ... Masih ada rasa sesak dan gemuruh rindu itu !

Selepas melarutkan semua maaf, bak komando semua bergegas menuju “rumah kebersamaan” : Gunawarman-27. Teh hangat dan kudapan sedap membuka silaturahim keluarga .. tetapi sebelum lapar dan dahaga sebulan Ramadhan terpuaskan, semua kembali bergegas menaiki kendaraan untuk menuju kawasan Karet, tempat pemakaman tempat bersemayamnya mendiang Ayah dan Opa tercinta : Mochamad Djamal Oesman gelar Baginda Besar ... dan Cherry selalu penuh semangat “mengatur” siapa dimobil ini, dan siapa di mobil mana ... Akh, sekarang perempuan yang kami cintai ini sudah tidak bisa lagi merepotkan diri dengan semangatnya itu, karena jasadnya pun ada pemakaman itu ..sejak 18 Agustus 2007!
Perjalanan ke kawasan Karet ditempuh sekitar 20 menit ... sebelum 1428 H, diantara kendaraan yang melaju ke kawasan Karet selalu ada seorang ibu yang cekatan berkendara .. itulah Cherry yang hari ini, 1 Syawal 1429, bahkan 1428 H yang lalu, tidak bersama kami lagi unjuk kecekatannya ... Dia, jasadnya Shermine Meinarwati menantikan kehadiran kita semua di Karet, bersama Opa dan para mukminin yang bersemayam di pemakaman umum itu... mereka sedang mengumbar senyumnya di Alam Barzah menerima fadilah doa-doa kami, menyapa kami semua dengan senyuman keikhlasan karena kita semua masih terus bersama-sama memupuk silaturahim ...

Di pelataran makam, diantara nisan dan makam, setelah mengambil posisi yang paling nyaman. Dipandu kakak dan om tercinta: Ayah Faridy atau Ayah Abi, the roots of GUN27 melantunkan ayat-ayat surah Yassin, menundukan kepala seraya bermunajat kehadirat Allahu Rabbi agar Opa dan Papi tercinta diberikan tempat yang paling layak disisi Allah, tempat yang teduh bersama orang-orang yang beriman ... Sebelum 1428 H, sekitar 3 tahunan, kerumunan di pelataran makam ini memang tidak menyertakan Mami dan Oma tercinta, Nuraini Noer, yang karena kondisinya sulit manuver diantara nisan2 dan jalan setapak pemakaman ....
Dan, hari ini, 1 Syawal 1429 H ... selain beberapa The GUN27ers yang berhalangan hadir, tidak hadir juga Ibu dan belahan jiwa tercinta: Shermine Meinarwati ... ayat-ayat surah Yassin doa yang dipandu Papa Akmam, dengan syahdu diikuti semua the happiest family of GUN27 ... dan beberapa hasta dari makam Opa, arwah Cherry dan Opa tersenyum menerima curahan fadilah yang dilantunkan ipar, kakak, adik, suami, anak2 dan keponakannya ... ada isak yang tertahan mengiringi doa dan tahlil di makam Opa tercinta, begitu juga ketika semua bersimpuh di nisan Cherry .....
Setelah taburan melati dan chrysan, serta air mawar membasahi makam ... tanpa komando, apalagi sumuknya udara pemakaman sehingga sesmua bergegas meninggalkan pelataran pemakaman kembali ke kendaraan masing-masing .... Sebelum 1428 H, ibu yang lincah akan sibuk bertanya siapa dimana dan setelah semua lengkap dalam kendaraan masing-masing .. lagi-lagi ibu yang cekatan akan melajukan kendaraan dengan cepat menuju Gunawarman-27 .. Astagafirullah, seperti pada 1 Syawal 1428 H, --dan beberapa hari di sebelum dan ditengah Ramadhan--, maupun pada hari ini 1 Syawal 1429 H ... arwah Opa Djamal dan Ibu Cherry tercinta tersenyum bahagia mengantarkan kami di gerbang pemakaman .. bahagia pasti menyaksikan rekatnya jalinan silaturahim dan kasih sayang anak2, cucu dan keponakan tercinta ...
Kembali kepangkalan ! Semua menu dan kudapan memenuhi meja di Gunawarman-27... Sesaat semua silsilah dilupakan, keponakan bergamitan dengan paman bersama menikmati lezatnya lontong sayur yang dibaluri dendeng balado...dari dapur Mama Lily rendang limpa dan daging yang mengancam timbunan lemak dari penggorangan Pak Haji Arry... asinan sayur dan fruit salad karya Ibu Atty juga ayam goreng atau tumuisan penuh gizi dari Tante Rita ..... juga emping dan krupuk udang yang riuh...dan yang segar Es Kelapa Muda dari Tante Rini... semua tak mau tahu dengan rating asam urat yang penting nimatnya makan bersama di 1 Syawal ... menu lain dari Cidodol, dapurnya Bunda Ria: gulai ikan ... ragam kue tradisi lebaran dan diantaranya pasti ada kue yang istimewa, yang berselimutkan keju nan gurih dari Bontang, dari oven-nya Tante Linda ....Pokoknya semua sarat dengan kolesterol dan zat purin yang memanjakan asam urat... Tetapi hadir melengkapi kuliner lebaran buah-buah yang ditata apik oleh Tante Carry...
Lagi-lagi sebelum 1 Syawal 1428 H sesekali hadir juga klio jengkol yang menjadi rebutan penikmat “lauk sebelum merdeka” ini ... Akh, dua syawal terkahir ini klio jengkol tidak lagi menantang selera di meja hidangan, begitu juga pada Syawal 1429 H ini ... karena sponsor penghadir klio jengkol ini sudah setahun lebih tidak lagi bersama kita ... telah memenuhi janjinya dengan Sang Khalik ke Alam Barzah .... ya, Cherry selalu menghadirkan pauk yang digemarinya dan menuntunnya untuk belajar memasak klio jengkol ini ...
1 Syawal 1429 H ini .... ketika menikmati kuliner 1 Syawal ini, semakin semarak karena hadirnya Abi yang makin extra large ... keponakan _yang juga om, mulai disandang beberapa tahun terkahir-- karena kehadiran the roots of Keluarga Djamal Oesman : Nissa yang semampai, Junior dengan high tone pekikannya, Aldi dan Arik yang pecicilan, Kayla yang separuh bule, Rara yang ceriwis, Ucup yang sering pusing-pusing (bahasa gaul di Medan: muter-muter) dalam rumah, dan si mungil Aisah .. dan Nabil yang pindah dari satu gendongan ke gendongan lain ...
Lengkap sudah ... ? rupanya masih ada yang belum sempat singgah di Rumah Kebersamaan, GUN-27 ini ....sambil menunggu mereka, dengan perut yang padat, mata yang mulai penat, ditengah udaranya yang menyengat ... semua harap-harap cemas menantikan angpao lebaran dari oma, om, tante dan kakak-kakak yang berhasil mendulang rupiah .... amplop bernama pun pindah tangan, lembaran rupiah pun pindah dompet dan saku .... banyak rona gembira ditingkahi dengan histeria kegembiraan menerima “salam tempel” lebaran ini .... dan sekonyong-konyong keahlian akuntasi pun merebak di setiap penerima salam tempel .... saling hitung dan membandingkan tambahan “current asset” ... jumlah transaksi banyak sekali, tetapi yang lebih banyak lagi ialah “kegembiraan” yang menjadi perekat silaturahim ... saling berbagi dari yang kelebihan rejeki kepada yang lain ....
Dan, lagi-lagi .... suasana guyub dari transaksi salam tempel, sebelum 1428 H, selalu riuh dengan kehadiran Ibu Cherry .... ketika ada kelebihan rejeki, seberapa pun selalu ditambahkannya untuk menggembirakan suasana dan harapan anak-keponakan, dan itu juga selalu menambah serta menjadi perekat kebersamaan ini ... nun, sejak Syawal yang lalu dan pada hari ini, 1 Syawal 1429 H ... tidak ada amplop atau lembaran rupiah dari tante yang heboh ini .... pastilah, arwahnya masih menyaksikan semua kegembiraan dan rekatnya jalinan silaturahim di Gunawarman-27 ..!
Terima kasih untuk semua doa dan tahlil untuk Cherry tercinta .... kami tidak akan pernah sanggup membalas semua kebaikan ini ... kami hanya ingin mengingatkan kembali semangat kesetiakawanan dan persaudaraan yang dipedulikan Cherry ... dan begitu indahnya tempat pertemuan di “simpang silaturahim GUN-27” ... kesibukan yang asyik ketika semua bergegas menuju tempat bersimpuh memanjatkan doa untuk Opa tercinta ..dan kini pun untuk Cherry tercinta ... keasyikan bersama menikmati lauk pauk dan “klio jengkol” ... keriuhan memindahkan rejeki Ramadhan dari satu kepada yang lainnya .... serta semua senyum membahagiakan bahwa kita masih selalu bersama meski kesibukan, tuntutan kompetensi dan pergaulan, rekatan bagian keluarga yang lain, ...juga kadang-kadang keleluasaan rejeki ... sesekali membatasi kita untuk terus bersama, terus berbagi dan selalu peduli ...
Semoga kebersamaan yang diawali dari “simpang silaturahim GUN-27” .... terus disuburkan dengan pupuk`kebersamaan, disirami dengan kasih sayang, selalu disiangi dengan kepedulian ..agar selalu banyak curahan hidayah, semakin rimbunnya rahmat ..dan terus damai dengan benih-benih keikhlasan ... Amin.

Pesanggrahan 1 Syawal 1429 H:

No comments: