Tuesday, May 17, 2011

IN MEMORIAM OMA NOERAINI

Thursday, September 9, 2010

Selamat Idul Fitri 1431 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.








Begitu banyak perbincangan, ratusan kata menjadi susunan kata, boleh jadi ada satu dua yang kurang elok, sehingga menimbulkan prasangka. Begitu banyak tindakan kami,  bisa jadi satu dua jurus keliru ditempatkan, sehingga  meninggalkan luka dihati. 
Semoga Ramadhan yang baru dilalui mampu "membakar'-nya dan urung menjadikan dendam.  Dari prasangka dan  luka dihati, marilah kita ikhlaskan sebagai bagian memperkaya silaturahim, untuk saling memperkuat ukhuwah.   
Untuk semua keikhlasan itu, Keluarga Besar Alm Djamal Oesman - Gunawarman 27 menyampaikan sukacita dari qalbu yang paling dalam, seraya menundukan kepala memohon Maaf Lahir dan Batin.  Semoga keikhlasan itu meringankan langkah melakukan ikhtiar menanti Ramadhan 1432. Semoga Allahu Rabbi mengijinkan kita semua berjumpa pada Ramadhan 1432H ..jika pun Allah berkehendak lain, semoga kita semua selalu dalam rahmat dan lindunganNya. Amin.  

Minal Aidzin wal Faidzin.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1431 H.


Wednesday, September 8, 2010

Paradox di Penghujung Ramadhan


Pada penghujung Ramadhan ini, seperti Ramadhan lainnya, mencuatkan paradox yang menarik.

Paradox pertama. Ketika petuah ulama dan anjuran alhadis, untuk mengisi sepertiga Ramadhan dengan lebih banyak menunaikan ibadah qiyam, bahkan melakukan iti'kaf untuk menantikan rahmat Allah dengan takaran seribu bulan. Ternyata godaan duniawi dan syahwat pujian mengajak banyak orang menghabiskan pendapatan dan simpanannya di mal, boutique, exclusive stores, chain shop, gallery ... thawaf dari satu mal ke mal yang lainnya yang semakin mewah. Tawaran menyenangkan, midnite sale, rabat dan potongan harga, sejenak membuai akal sehat dan juga iman ....

Jakarta, boleh jadi pusat-pusat urban lainnya, semakin lengang ditinggalkan sebagian penghuninya ... Kepadatan lalu lintas menurun di beberapa ruas jalan, --kecuali di/ke pusat belanja dan mal yang membuka gerainya hingga tengah malam--,  pokoknya melegakan pengguna jalan yang sepanjang lebih sebelas bulan harus extra sabar atau menjadi pemberang ...

Tetapi di beberapa sudut kota, hadir fenomena menarik ..."orang-orang gerobak" menempati lapak-lapak kosong dekat taman atau tepian jalan. Orang-orang gerobak ini seringkali terdiri sepasang ibu-bapak, kadang anak2 balita pun dibawa serta.  Di sekitar kawasan perumahan mewah di selatan Jakarta, sudah beberapa hari dipenghujung Ramadhan ini terlihat kelompok orang-orang gerobak menyelinap dirimbun pepohonan.  Inilah paradox Ramadhan, sebagian warga kota bergegas hanyut dalam arus mudik menggunakan airline, kereta api, bus, travel,  angkutan yang disewa secara urunan, angkutan gratis yang disediakan berbagai produk massal, angkutan pribadi, sepeda motor yang makin menggila jumlahnya, bahkan dengan bajaj ... Dan, seperti arus berlawanan, dalam kumpulan kecil gerobak dihela bergantian dengan isteri atau kerabat lainnya , memasuki kawasan hunian. Mengokupasi lahan dan lapak kosong di sela-sela taman atau ruang2 kosong.  Selepas shubuh mendekati waktu shalat Ied, gerobak-gerobak itu pun berduyun-duyun seperti rombongan karavan, mendekati tanah lapang atau halaman mesjid yang digunakan tempat shalat.  Begitu shalat usai, ditengah pelukan saling bermaafan, melepas bahagia telah melalui shiyam dan qiyam, maka orang-orang gerobak tadi akan mendekati kerumunan silaturahim seraya mengumbar senyum dan gumaman lirih memohon sadaqah.... Alhamdulillah dari kocek kaum urban yang sedang gembira ria merayakan kemenangan, berpindah lembaran rupiah menjadi rizky orang-orang gerobak dan kaum dhuafa lainnya.

Paradox lainnya ... pada bilangan hari menjelang akhir Ramadhan akan bertebaran seragam oranye berlabel dinas pemerintah daerah yang bertugas menjaga kebersihan kota.  Petugas kebersihan "mendadak" ini sering ditemui pada perempatan atau pertigaan jalan-jalan utama yang sibuk, di ujung bulan Ramadhan.  Berseragam oranye dengan menggengam sapu atau alat kebersihan lainnya,  sigap mendekat kendaraan yang sejenak berhenti melintas karena lampu lalu lintas. Senyum-senyum lirih disertai lantunan mengharapkan sadaqah dari penumpang kendaraan.  Begitu lampu lalu lintas berganti warna, serempak seragam oranye itu pun pindah ke lain titik.  Pada puncak Ramadhan yang diakhiri dengan saat-saat kemenangan selepas shalat Iedl Fitri ... seragam oranye ini juga merapat ke lapangan atau halaman mesjid yang menjadi arena ibadah kemenangan ini.. Dan, alhamdulillah sebagai penyataan syukur telah melalui tempaan Ramadhan tak segan sebagian rupiah pun berpindah tangan untuk orang-orang dengan seragam oranye.

Begitulah tiga paradox Ramadhan yang menjadi peristiwa tahunan di Jakarta, atau juga di kota-kota lain ?  Adakah paradox lain yang luput tercatat ?


Wassalam,

Ibnu Taufan
0816-940978  I Planner & Community Development
www.ibnutaufan.blogspot.com



Tuesday, September 7, 2010

Yaa Allah berikan kekuatan kepada 7.8 Juta balita dengan Gizi Buruk ...

Ditengah riuhnya orang berbelanja di sebuah mall yg baru dibuka di selatan Jakarta. Sebuah poster menarik terpampang di gerai 'fried chicken' tersohor. Poster dengan warna dominan hitam, tertulis 7.8 juta balita Indonesia mengalami atau menderita Gizi Buruk. Dibaris lain pada poster tersebut sebuah ajakan menggugah. Setiap transaksi di gerai tersebut dihimbau untuk memberikan sumbangan seribu rupiah, ya Rp.1000.
Ada yang mengusik rasa penasaran. Berapa besar dana dibutuhkan untuk mengatasi gizi buruk bagi setiap anak balita ? Berapa rupiah dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan gizi buruk untuk 7.8 juta balita ? Kalau setiap transaksi hanya diperoleh sebesar Rp. 1.000, berapa ribu transaksi, berapa juta transaksi dibutuhkan ?
Penasaran yang lain, seperti tertulis dalam bagian lain poster tersebut, bahwa seluruh dana yangg terkumpul akan diteruskan ke World Food Programme (WFP). Kenapa harus ke WFP ? Apakah tidak ada lagi lembaga di Indonesia yang layak dipercaya untuk menerima sumbangan yang berasal dari mayoritas pelanggan ayam goreng itu yang pasti orang Indonesia. Kita sudah mengenal reputasi lembaga milik komunitas anak negeri, seperti misalnya: Dompet Dhuafa, yang jejaringnya tersebar di pelosok Nusantara. Atau lembaga sosial lainnya yang punya pengalaman memobilisasi dana kemanusiaan.
Betapa mulianya jika sebagian saja yang dibelanjakan pada Ramadhan, bisa disisihkan lebih banyak rupiah. Pengeluaran atau belanja di setiap Ramadhan, biasanya hanya untuk mematut diri agar tampil 'beda' dan 'serba baru' pada hari raya Iedul Fitri. Padahal dibelahan negeri ini ada 7.8 juta balita mengidap Gizi Buruk .. Jika bukan kita yang menolongnya, siapa lagi. Sedihnya ketika mendapat pujian atau pandangan kagum karena pakaian kita yang baru.. nun disana ada 7.8 juta balita terancam bahaya. Jika saja satu perseratus diantaranya tidak tertolong, artinya 78.000 jiwa meninggal dunia, mengalami cacat ...atau menjadi beban masa depan anak cucu kita. Bagaimana jika lima perseratus. Atau sepuluh perseratus ? Betapa nistanya kita, dengan kelonggaran finansial bisa memilih baju-baju yang baru, merubah menu makanan dan juadah yang lebih istimewa .. Sementara ada 7.8 juta balita dengan Gizi Buruk terancam kelangsungan hidupnya ...
Marilah muliakan Ramadhan dengan tafakur mengingat nasib 7.8 juta balita dengan Gizi Buruk .. Semoga wajah-wajah tak berdosa itu masih memiliki hari depan ..karena kita lebih peduli.
Jakarta Selatan, 25 Ramadhan 1431 H.
IT

Ibnu Taufan
TNP2K I www.tnp2k.wapresri.go.id
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, August 14, 2010

Motor membludak, bak laron di jalan raya ...

Pengalaman masa kecil. Selepas kemarau panjang dan ketika tanah pertama kali disirami hujan, terutama melewati ambang senja selalu muncul sejenis serangga dari rongga2 tanah,  jumlahnya ratusan bahkan lebih. Orang2 menyebutnya laron. Jika terlambat menutup pintu dan jendela rumah, atau melalui bagian yg terbuka utk sirkulasi udara, laron-laron akan menyerbu cahaya lampu. Sudah tentu, lampu dipojokan rumah menjadi tempat favorit laron "menikmati" pendar2 lampu.

Pada masa tertentu jumlah laron ini begitu banyak, kerumunannya bisa ribuan. Memang hanya beberapa jam saja, sayap-sayapnya akan lepas dari tubuh laron, lantas meninggalkan 'sampah' sayap, dan 'tubuh laron' yang menggeliat lemah.

Pada sebuah senja minggu yang lalu. Saat perjalanan pulang ke rumah.  Seperti biasa, jalan padat oleh berbagai ragam kendaraan, dan diantara kendaraan muncul mengejutkan sepeda motor yang melintas dari arah yang tidak diduga. Ketika mewaspadai sepeda motor yang meliuk-liuk di sela2 kendaraan, tiba2 muncul mengejutkan dari sebelah kiri melintas sangat tipis ketika kaki mulai menginjak pedal gas. Bayangkan jika tak waspada. Saat bergerak dengan lamban, ternyata harus penuh waspada tidak sedikit pengendara sepeda motor yang luarbiasa nekad, melintas lajur jalan dari arah berlawanan.  Kaki2 yang pegal mengatur pedal gas, dan pandangan yang nanar, sesekali adrenalin naik dengan cepat karena berpapasan dengan motor dari arah lain.

Begitu pula ketika berhenti sejenak di persimpangan, dalam sekejap semua ruang di  lajur jalan sudah dipenuhi motor yang simpang siur mencari 'rongga-rongga' agar bisa berada di barisan paling depan.  Pokoknya lebih riuh dari "laron-laron" itu.  Bisa dibayangkan jika nekad menyeringaikan suara klakson, apalagi protes karena ada saja gerakan motor yang mengikis halus kendaraan lain, kadang sampai penyok. Pikir saya, jika saja berani mengusik, bisa dipastikan akan meletupkan solidaritas sesaat, dan tentu 'laron-laron' akan membuka topeng (baca: helm), dan siap menyeringai dengan wajah sinis, kadang seperti menantang ...  

Dari sebuah acara di media televisi, petinggi Pemda DKI menyebutkan bahwa setiap hari bertambah 200 kendaraan dan 800 sepeda motor.  Setahun saja jalan2 Jakarta pasti ditambah ramai oleh lebih dari 29000 sepeda motor, dan 7300 kendaraan... Ampuun.. !  Jika ternyata "sang ahli" dan juga pemangku kepentingan tidak juga punya solusi, maka laron-laron tadi akan semakin banyak .. Mudah2an tidak menjadi ganas seperti kawanan serangga dalam dalam filem2 fiksi yang menjadi hama pengganggu, bahkan mengancam pengguna jalan lainnya ...  Yaa seperti laron-laron yang semakin banyak, tentu akan mengancam keselamatan pengguna jalan yang lain ..


Wassalam,

Ibnu Taufan
0816-940978  I Planner & Community Development
www.ibnutaufan.blogspot.com



Sunday, July 18, 2010

Menyambut Ramadhan 1431 H

Sepuluh Langkah menyambut Bulan Ramadhan
Rubrik: Taujihat Tgl: 24/9/2005

Selaksa rindu dan cinta menanti hadirmu.... Ramadhan.

Penerjemah Abu Asma (H.Abdul Rahman,Lc

Paling tidak ada 10 langkah yang harus kita lakukan dalam menghadapi kedatangan bulan Ramadan:
  1. Berdoa agar Allah kembali memberikan kesempatan kepada kita bertemu dengan bulan Ramadan dalam kondisi sehat wal afiat,sehingga kita bisa melaksanakan ibadah baik puasa,shalat,tilawah dan dzikir. Dari Anas bin Malik ra berkata, Bahwa Rasulullah saw apabila masuk bulan Rajab beliau selalu berdoa " Allahuma Bariklana fi Rajab wa Sya'ban wa balighna Ramadan" artinya " Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan sya'ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadan" (HR.Ahmad dan Tabrani). Dan para salaf shaleh selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadhan, dan berdoa agar Allah menerima amal mereka,apabila telah masuk awal ramadan mereka berdoa kepada Allah " Allahu akbar, Allahuma Ahillahu Alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wa taufik lima tuhibbuhu wa tardha " artinya Ya Allah karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan,keimanan,keselamatan dan keislaman dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhoi".
  2. Bersyukur dan memuji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi –Rahimahullah- dalam kitab adzkarnya berkata " Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur, dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya". Dan diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah, ketaatan. Maka ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat maka kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur kita kepada Allah.
  3. Bergembira dengan kedatangan Bulan Ramadan. Rasulullah saw selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, sebagaimana dalam sebuah hadits " Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa,pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka" (HR.Ahmad). Dan para salafus saleh sangat memperhatikan bulan Ramadan, mereka sangat gembira dengan kedatangannya, karena tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan ramadan,karena bulan tersebut adalah bulan kebaikan dan turunnya rahmat.
  4. Merancang agenda-agenda ukhrawi yang tepat agar mendapatkan manfaat bulan ramadan.Karena banyak diantara kaum muslimin hanya merencanakan agenda yang bersifat duniawi dengan sangat detil,tapi melupakan agenda-agenda yang bersifat ukhrawi. Ini merupakan gambaran bahwa kaum muslimin kurang memperhatikan waktu-waktu yang berharga dalam memperbaiki hubungan dengan Allah untuk membersihkan dirinya. Dan diantara agenda yang dapat dilaksanakan yaitu memanfaatkan ramadan dengan program-program ketaatan yang teratur dan terarah.
  5. Bertekad mengisi waktu-waktu ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. "Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (QS.Muhamad(47:21)
  6. Mengerti dan memahami hukum-hukum Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin dalam menyembah allah dilandasi dengan ilmu.Tidak ada alasan bagi setiap mukmin tidak mengetahui ilmu yang berkenaan dengan hal-hal yang telah diwajibkan kepadanya. Diantaranya adalah puasa Ramadan,maka wajib untuk diketahui ilmu dan hukumnyanya sebelum Ramadan datang, agar puasanya benar dan diterima oleh Allah SWT. "maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.(QS.21:7)
  7. Menyambut Ramadan dengan diiringi tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan – kebiasaan buruk dan bertaubat secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Dan bertekad meninggalkannya disertai dengan penyesalan. Ramadan merupakan bulan taubat,kalau bukan dibulan di bulan Ramadan,kapan lagi kita bertaubat? Firman Allah: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(QS.24:31).
  8. Mempersiapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan dan penelaahan melalui buku serta artikel. Juga dengan menghadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan puasa serta hukum dan hikmahnya. Sehingga secara kejiwaan kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan. Rasulullah selalu memberikan semangat kepada para sahabat setiap penghujung Sya'ban dan menjelang Ramadhan tiba.
  9. Mempersiapkan diri untuk berdakwah dengan langkah sebagai berikut:   
          a)- Menulis catatan kecil untuk disampaikan dalam kultum 
          b)- Membagikan buku-buku saku yang berisi nasehat, keutamaan puasa. 
          c)- Memberikan hadiah Ramadhan. 
          d)- Mengingatkan kaum muslimin untuk lebih peduli dengan kaum fuqoro. 
   10.  Menyambut Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih:
          a)- Kepada allah dengan taubat yang jujur.. 
          b)- Kepada Rasul saw dengan mentaati apa yang diperintahkan menjauhi apa yg dilarang.  
          c)- Kepada Orang tua, karib kerabat serta anak dan istri dengan menyambung silaturrahmi.
      
Dengan masyarakat yang kita hidup bersama dengan mereka agar kita menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi mereka "Khairun naas anfauuhum linnas" Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia.

Beginilah bumi yang kering menyambut turunnya hujan, beginilah seorang yang sedang sakit menyambut datangnya dokter dan beginilah seorang menunggu kekasihnya yang sudah lama ditunggu – tunggu kedatangannya.


Di terjemahkan dari Ikhwanonline.
Dicetak dari PK-Sejahtera Online 33: http://pk-sejahtera.org

Friday, July 16, 2010

TIPS mengenali ciri tabung gas elpiji yang disuntik

Jakarta - Tabung gas kembali memakan korban hari Sabtu lalu. Ternyata praktek penyuntikan tabung gas sudah bertahun-tahun terjadi.
Pemalsuan gas ini bisa jadi akan memakan banyak korban lagi. Agar terhindar dari tabung gas suntik, kenali ciri-cirinya saat membeli gas, 3 kg atau 12 kg.
Tabung gas suntik baik yang 3 kg dan 12 kg sudah umum dipalsukan dan biasanya dicampur dengan yang tidak palsu di tempat penjualan atau agen.

Cermati ciri-ciri tabung suntik berikut ini saat membeli gas:
1. Tabung : Tabung yang tidak mulus,
cat banyak yang terkelupas dan penyok-penyok di beberapa bagian dan segel di bagian atas robek atau kendor.

2. Tulisan : Tabung tidak ada tulisan SNI dan Pertamina.
Tabung asli harus memiliki tulisan yang dicap permanen pada bodi tabung dan terbaca jelas.

3. Berat : Tabung gas asli 3 kg, beratnya 8 kg.
Sedangkan tabung gas 12 kg beratnya 27,2 kg. Timbang dengan timbangan sendiri (jangan memakai timbangan penjual) dan jika timbangan kurang dari berat standar, ada kemungkinan tabung gas palsu atau sudah dikurangi oleh agen/penjual.

4. Plastik Segel : Pastikan kondisi plastik segel tertempel kuat di ujung tabung.
Terdapat tulisan agen yang tercetak jelas. Jika kondisi plastik segel kendor, mudah digeser dan tulisan nama agen tidak jelas, ada kemungkinan tabung gas sudah dipalsukan atau disuntik.

5. Karet : Karet di dalam saluran gas yang ada di bagian atas harus tebal dan rapi.
Jika tidak terdapat karet atau karet tipis, rusak atau tidak ada sama sekali, biasanya merupakan salah satu tanda tabung gas sudah disuntik.

Wassalam,

IBNU TAUFAN
http://ibnutaufan.blogspot.com
IPPMI I Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia I
IACED I Indonesia Association for Community Empowerment and Development I
0816-940978 I Planner & Community Development